Cerita ini diawali dengan prolog seperti sebuah novel yang menarik untuk dibaca. Diawali dengan senyuman saat sebuah klimaks masalah belum terselesaikan. Diawali dengan pengenalan tokoh anar satu dengan yang lainnya. Tapi yang tidak pernah -ingin- aku ketahui adalah, Dalam sebuah cerita pasti ditemukan beberapa hal yang aku terima. Dalam sebuah jalan pasti ada batu yang menghadang. Dalam sebuah kamuflase, terdapat segelintir resiko yang harus diambil. Seperti halnya sebuah perpisahan. Aku pernah menonton sebuah film yang bercerita tentang perpisahan, bahwa di setiap pertemuan, pasti terdapat perpisahan yang –harus- kita hadapi. Dan kenyataannya, perpisahan adalah sebuah kesedihan yang manis. Dimana setiap air mata yang kita keluarkan tanpa sedikitpun memikirkan efisiensinya, adalah bukti betapa berharganya orang-orang itu. Sedikitnya (atau mungkin banyak?) dari kita ga pernah menginginkannya, P-e-r-p-i-s-a-h-a-n. Simple, tapi berart...
You might find yours here