Rasanya baru kemarin aku mendapat belaian lembut tangannya yang menyentuh ujung kepalaku, baru kemarin juga rasanya aku menggenggam jemari tangannya yang lebih panjang dan besar dariku, baru kemarin dia berdiri di hadapanku dan mencium keningku, bahkan baru kemarin juga rasanya dia hadir di samping ku dan membiarkan aku menangis dalam pelukannya. Aku merasa baru kemarin aku bertemu dengannya. Entah harus ku sebut itu mimpi burukku yang indah atau... Ah aku tidak tahu. Kemarin malam, mendung menyelimuti langit yang biasanya penuh dengan bintang saat dia berada disampingku. Dia menatapku dengan pandangan yang sangat ku rindukan -setelah hampir tiga minggu aku tak bertemu dengannya- . Matanya yang sayu menatapku tajam. Lama. Hingga akhirnya aku tak sanggup untuk bertahan, lalu ku alihkan pandanganku. Aku ta h u, banyak yang ia ingin ucapkan padaku tapi entah bagaimana, seolah aku ta h u pula bahwa ia - pun merasa enggan mengutarakannya. Kami hanya terjebak dalam kebisu...
You might find yours here