aku lupa bagaimana caranya menulis
bagaimana caranya menyuarakan kesunyian dalam kebisingan
bagaimana mendendangkan kebahagiaan dalam kepalsuan
sejak kamu pergi
aku semakin lelah berpelukan dengan sepi
aku muak mengamati setiap derai hujan yang tak juga menghapusmu dalam ingatan
aku tidak ingin terhenyak dan sadar bahwa aku belum beranjak
bahkan sejak kamu pergi
bisa kembalikan senjaku menjadi jingga seperti sebelum kamu ubahnya menjadi abu?
bisa kamu putar kembali hidupku agar aku tak perlu terikat dalam rantai yang membawaku kembali padamu?
bisa kembalikan sinar pada bintangku yang jadi semakin meredup sejak kamu pergi?
dan bahkan sampai sekarang,
kamu masih menjadi titik pusat dalam bayang semu yang tegak, nyata, lalu diperbesar hingga aku mampu melihatmu nyata bahkan saat kamu masih menjadi sembilu dalam pilu
aku lelah mencari "irisan" dalam diagram venn kita yang sudah kamu samarkan bentuknya
aku bahkan tak bisa lagi membaca setiap tulisan yang tintanya sudah kamu pudarkan
dan yang lebih menyakitkan, aku bahkan masih belum bisa menulis tanpa kamu sebagai nada dalam irama tulisanku
bagaimana caranya menyuarakan kesunyian dalam kebisingan
bagaimana mendendangkan kebahagiaan dalam kepalsuan
sejak kamu pergi
aku semakin lelah berpelukan dengan sepi
aku muak mengamati setiap derai hujan yang tak juga menghapusmu dalam ingatan
aku tidak ingin terhenyak dan sadar bahwa aku belum beranjak
bahkan sejak kamu pergi
bisa kembalikan senjaku menjadi jingga seperti sebelum kamu ubahnya menjadi abu?
bisa kamu putar kembali hidupku agar aku tak perlu terikat dalam rantai yang membawaku kembali padamu?
bisa kembalikan sinar pada bintangku yang jadi semakin meredup sejak kamu pergi?
dan bahkan sampai sekarang,
kamu masih menjadi titik pusat dalam bayang semu yang tegak, nyata, lalu diperbesar hingga aku mampu melihatmu nyata bahkan saat kamu masih menjadi sembilu dalam pilu
aku lelah mencari "irisan" dalam diagram venn kita yang sudah kamu samarkan bentuknya
aku bahkan tak bisa lagi membaca setiap tulisan yang tintanya sudah kamu pudarkan
dan yang lebih menyakitkan, aku bahkan masih belum bisa menulis tanpa kamu sebagai nada dalam irama tulisanku
Comments
Post a Comment