Aku membuka album-album foto lamaku. Terpampang fotoku tersenyum lebar sambil menggamit lengan dua sahabatku, Marcell dan Ramdan. Kami mengenakan seragam abu-abu, sepertinya itu hari kelulusan kami. Kucoba mengingat kembali setiap momen yang ku abadikan ditiap lembarnya. Aku tersenyum simpul, malu. Menyadari bahwa aku pernah memiliki tahap dan fase kehidupan yang sedemikian bebasnya. Tanpa sadar, seolah ingatanku mulai memutar kembali film dalam memori ingatanku. Aku terhanyut dibawanya. Ini adalah sebuah kisah sederhana, namun berarti istimewa karena didalamnya banyak orang yang memiliki tempat khusus dalam bagian tiap ceritanya. Ini adalah sebuah kisah klise, standar, tidak memiliki banyak kekhususan cerita, namun masih menjadi kenangan tersendiri saat aku mengingatnya. Aku mengenalnya sejak pertama kalinya aku menginjakkan kakiku didepan pintu kelas baruku. Ya, aku sudah memasuki tahap baru, dunia SMA. Dunia yang bagi...