Penaku kembali bergetar
Mengikuti besar arusnya kehidupan
Yang berisi tarian pengharapan
Dan nyanyian kerinduan
Tak dapatkah kamu melihat magma di perut bumi cintaku meledak?
Menumpahkan segala asa dan rasa
Menyegarkan segala dahaga kerinduan
Menumbuhkan segala bunga kesejukan pengharapan
Aku tak lagi peduli bagaimana cara nalarku berpikir
Kesunyian telah merobek lembar bahagiaku
Aku mencoba mencari apa itu yang nalarku ketahui tentang kekurangan
Tapi bahagiaku menuntunku menemukan kesempurnaan yang tidak terlihat
Bagiku keindahan kehidupan dapat terlihat sekalipun malam enggan menunjukkannya
Karna bumi yang ku diami, lautan yang ku arungi adalah sebuah bagian dari puisi
Lalu bagaimana aku memaknai sebuah puisi?
Memaknai sebuah puisi adalah bagaimana aku menjelaskan tentangmu didalamnya
Comments
Post a Comment