Jika aku adalah malammu, bukankah seharusnya kamu tetap menjadi dirimu agar kamu bisa menikmati malammu seperti ribuan malam lainnya?
Tapi jika aku menjadi siangmu, takkan ku biarkan kamu menjadi dirimu karena ku tau, kamu adalah penikmat malam pemberi ketenangan.
Lalu siapakah aku untukmu?
Siapakah aku yang selalu berusaha menjadi bulanmu ketika siang dan menjadi panasmu ketika malam? Siapakah aku dalam ketenangan kesepian? Siapakah aku dalam kebencian kehancuran? Siapakah aku jika aku tak pernah mengenalmu?
Aku mulai sadar saat kamu tak lagi ada, siapa aku? Aku semakin membenci diriku saat kamu hilang. Siapa aku? Aku semakin kosong saat kamu hilang dari peredaranku,
Sadarkah kamu bahwa kamu akan selalu menjadi dirimu yang mengenalkanku pada diriku? Aku keliru menganggapmu dari pandangan lain, aku gelisah saat aku sadar kamu tak lagi disini, disampingku. Kamu sudah menjadi candu.
Ya, candu yang harus ku penuhi untuk memuaskan dahaga cintaku. Candu yang harus ku dapatkan untuk menyeka ketergantunganku padamu. Kamu menjadi lebih dari indah saat aku tau siapa aku.
Dan siapa aku saat kamu ada disini? Siapa aku saat kamu menyentuhku? Siapa aku saat kamu membuatku tertawa? Siapa aku saat kamu menjadi yang paling ada untukku?
Dan yang aku tau, aku tak pernah peduli siapa aku. Karena yang aku tau, aku adalah kebahagiaan yang selalu hadir beriringan hanya jika kamu menjadi alasannya.
Comments
Post a Comment