Skip to main content

takdir .dalam sudut pandangku

Aku duduk bersamanya .berhadapan .gadis di dalam cermin yang tak pernah sekalipun mau mencoba meninggalkanku kembali hadir dan menceritakan padaku mengenai takdir.. aku sendiripun tak begitu paham dengan apa itu takdir ,hanya saja dari ceritanya ,perlahan aku mengerti apa yang dia maksudkan .

"dulu aku selalu berpikir cinta bisa menembus segalanya .saat itu aku tak tau ada kekuatan hebat lainnya yang di sebut takdir.. dan saat itu juga ,aku tak bisa melakukan apapun selain diam dan pasrah menerimanya .
aku bukannya memaksa .tidak ,tak pernah sekalipun aku memaksa agar ia menuruti apa yang aku inginkan .hanya saja.. aku menuntut keadilan .aku berusaha memperjuangkan hakku agar aku tidak lagi diperlakukan seperti anjing yang diikat rantai ,bebas ,namun terpenjara .dapat kau bayangkan bukan betapa tidak nyamannya aku ?


seseorang telah menghancurkan cintaku hingga tak bersisa .bahkan kepingannya pun tak ada sehingga aku semakin sulit untuk mencari apa yang menurutku hilang selama ini .seseorang telah menikam tepat di ulu hatiku .kurasa dia tau itu bagian terlemahku .dia menghujamkan sebuah jarum ,hm atau mungkin sebilah pisau ? entahlah.. tapi yang jelas ,aku merasakan sakit yang amat perih .aku seperti mati dibuatnya .


ingin rasanya aku menjerit .aku ingin meminta tolong agar orang itu berhenti menghancurkan apa itu yang ku sebut bahagia. tapi.. aku tak bisa .aku mati rasa dan bahkan untuk marahpun aku sudah lupa bagaimana caranya .mataku kosong ,air mata bahkan tak lagi menempati posisinya disana .aku lupa apa itu bahagia .aku sudah tak peduli lagi dengan apa yang ada di hadapanku..


sampai takdir itu datang.. aku masih tak melakukan apapun .aku selalu berusaha agar semua mata memandangku tegar .tapi nyatanya aku berbohong .semakin aku mencoba tegar ,aku justru semakin rapuh .semakin aku berlari ,semakin dalam luka pada kakiku .


Tuhan ,aku hanya ingin meyakinkan diriku sendiri bahwa aku memang ikhlas menerima apa yang Kau sebut takdir itu .tapi nyatanya aku tak pernah yakin ,aku selalu berpikir memang seseorang itu yang selalu berusaha merebut apa yang seharusnya menjadi milikku .


cinta ,persahabatan ,tertawa ,kebersamaan bahkan kebahagiaan pun dia rebut dariku .aku masih sangsi ,atau justru dia berpikiran sama denganku ? bahwa semua yang dia rebut dariku adalah kepunyaannya yang sempat aku rebut darinya.. entahlah.. aku semakin tidak ingin membicarakannya .tapi aku muak ,aku muak untuk terus menerus kalah .aku pun ingin sekali saja merasakan kemenangan .


dan kini aku sadar ,bahwa aku benar benar membencinya .bukan karena dia merebut semuanya dariku ,bukan karena dia tak membiarkan aku bahagia dengan kepunyaanku .tapi aku membencinya dengan alasanku sendiri..."

Gadis itu terdiam ,aku semakin menegang namun aku tak sabar menunggu apa yang ingin dia katakan .aku menerkanya ,aku berusaha membaca pikirannya ,namun sepertinya tak semudah dia membaca pikiranku .lalu aku biarkn dia kembali menatapku sambil menerawang..

"dulu ,aku membencinya karena dia meninggalkan bekas luka yang sulit ku hilangkan .bahkan dengan obat secanggih apapun itu ,aku sulit menghilangkannya .aku membencinya karena dia telah membuatku semakin terluka tanpa dia sadari bahwa dia telah menorehkan luka .dan aku semakin membencinya karena dia membuatku menunggu ,membuatku salah dalam memilih dan membuatku membenci apa itu takdir .


dan sekarang alasanku untuk membencinya adalah karena aku tak mempunyai alasan untuk tidak membencinya.."

Aku terkesiap dengan jawabannya .gadis itu berdiri meninggalkanku dan perlahan menghilang dari pandanganku.. entah kenapa akupun berpendapat sama dengannya..

Comments