Skip to main content

aku mendahului angin

gue pernah mencoba setia ,tapi gue di khianati .gue mencoba bersabar ,tapi gue di sakiti .gue mencoba percaya ,tapi gue di kecewakan .terus harus seperti apa gue ? gue berjalan pelan ,tapi dengan mudahnya terjatuh karena gue ga mampu berdiri tegak . gue berlari kencang ,tapi dengan cepatnya gue kembali lagi ke temapat awal gue karena gue takut menghadapai kenyataan bahwa, cepat atau lambat ,ini semua pasti berakhir .

"aku telah bernyanyi untukmu
tapi kau tidak juga menari
aku telah menangis di depanmu
tapi kau tidak juga mengerti
haruskah aku menangis sambil bernyanyi ?"
*Lagu Gelombang, Kahlil Gibran

seperti sebuah buku yang memiliki bagian epilog .seperti sebuah proposal yang terdapat unsur penutup .seperti sebuah film yang nantinya akan muncul tulisan 'The End' .seperti itu kan kira kira kehidupan ? pada saat klimaks bermunculan ,akan ada saatnya klimaks mereda dan nantinya kebahagiaan yang akan menggantikan saat sulit itu .namun ,seperti halnya klimaks ,kebahagiaan itu tidak selalu menghiasi hidup seseorang .akan ada saatnya kebahagiaan itu lenyap dan akhirnya terganti lagi menjadi sebuah kepahitan dari realita .
itu adalah roda kehidupan yang kenyataannya tidak mungkin terelakan .

gue cuma berusaha sadar bahwa semua kehidupan pada dasarnya ga beda jauh dengan isi kehidupan itu sendiri . semua kesenangan akan lenyap seperti juga kesedihan . ga seharusnya gue bersedih sedih ,karena dengan sedih sedihan pun ga akan nyelesain masalah . ggue harus berusaha iklas ngadepin semuanya . karena untuk dilawan pun percuma ,seperti halnya melawan arus grafitasi .melelahkan dan sia sia .

sejauh gue berjalan dan gue -mencoba- berlari ,gue dapetin banyak hal . kebahagiaan ,kebersamaan dan hal hal menyenangkan lainnya .tapi gue tetep ngerasa kosong ,flat ,sepi dan ga utuh .gue ngerasa ada satu bagian yang ga terlihat jelas tapi harus gue temuin bagiannya biar jadi satu kesatuan yang utuh .dan gue harus mencari tau apa itu .

sekarang ,gue tau bagian apa yang kosong itu .gue tau bagaimana gue mengisinya .tapi masi ada perasaan enggan untuk menjadikannya menjadi suatu kesatuan .masi ada perasaan belum siap untuk perjalanan berikutnya .dan akhirnya gue kembali untuk memilih lebih ga tertarik mengisinya .karena semua yang gue perjuangkan untuk mengisinya juga percuma .bagian itu tetap saja kosong .bagian itu tetap saja sulit di tebak .bagian itu tetap menjadi sebuah bagian yang entah kapan akan terisi .bagian itu tetap menjadi alasan untukku berjalan bahkan berlari lebih cepat untuk mendahului hujan .bagian itu tetap seperti angin yang masi benar benar terasa jelas kekosongannya ,namun tetap sulit untuk diraih .

tapi hal menariknya ,gue sekarang mulai bisa untuk mengendalikan pikiran dan pikiran gue mulai nyerah untuk mengendalikan gue . hujan yang dulu turun tanpa ampun dari langit ,sekarang udah berhasil gue tinggalin jauh jauh di belakang meskipun gue masih belom bisa ngeraih dan ngegenggam angin..

Comments